Kamis, 28 Februari 2013

10 Kisah Cinta menggugah


1. Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra


Cinta Ali dan Fatimah luar biasa indah, terjaga kerahasiaanya dalam sikap, ekspresi, dan kata, hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan. Konon saking rahasianya, setan saja tidak tahu menahu soal cinta di antara mereka. Subhanallah.

Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah Saw. itu. Ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar ibn Khattab melamar Fatimah sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun kesabarannya berbuah manis,lamaran kedua orang sahabat yang tak diragukan lagi kesholehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah Saw. Akhirnya Ali memberanikan diri. Dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang hanya bermodal baju besi diterima.

Di sisi lain, Fatimah ternyata telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah kedua menikah, Fatimah berkata kepada Ali: “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”


2. Umar bin Abdul Aziz
  

Umar bin Abdul Aziz, khalifah termasyhur dalam Bani Umayyah, suatu kali jatuh cinta pada seorang gadis, namun istrinya, Fatimah binti Abdul Malik tak pernah mengizinkannya menikah lagi. Suatu saat dikisahkan bahwa Umar mengalami sakit akibat kelelahan dalam mengatur urusan pemerintahan. Fatimah pun datang membawa kejutan untuk menghibur suaminya. Ia menghadiahkan gadis yang telah lama dicintai Umar, begitu pun si gadis mencintai Umar. Namun Umar malah berkata: "Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Saya benar-benar tidak merubah diri saya kalau saya kembali kepada dunia perasaan semacam itu,"

Umar memenangkan cinta yang lain, karena memang ada cinta di atas cinta. Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar, gadis itu bertanya, "Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi kemanakah cinta itu sekarang?" Umar bergetar haru, tapi ia kemudian menjawab, "Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya lebih dalam!"


3. Abdurrahman ibn Abu Bakar


Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq dan istrinya, Atika, amat saling mencintai satu sama lain sehingga Abu Bakar merasa khawatir dan pada akhirnya meminta Abdurrahman menceraikan istrinya karena takut cinta mereka berdua melalaikan dari jihad dan ibadah. Abdurrahman pun menuruti perintah ayahnya, meski cintanya pada sang istri begitu besar.

Namun tentu saja Abdurrahman tak pernah bisa melupakan istrinya. Berhari-hari ia larut dalam duka meski ia telah berusaha sebaik mungkin untuk tegar. Perasaan Abdurrahman itu pun melahirkan syair cinta indah sepanjang masa:

Demi Allah, tidaklah aku melupakanmu
Walau mentari tak terbit meninggi
Dan tidaklah terurai air mata merpati itu
Kecuali berbagi hati
Tak pernah kudapati orang sepertiku
Menceraikan orang seperti dia
Dan tidaklah orang seperti dia dithalaq karena dosanya
Dia berakhlaq mulia, beragama, dan bernabikan Muhammad
Berbudi pekerti tinggi, bersifat pemalu dan halus tutur katanya

Akhirnya hati sang ayah pun luluh. Mereka diizinkan untuk rujuk kembali. Abdurrahman pun membuktikan bahwa cintanya suci dan takkan mengorbankan ibadah dan jihadnya di jalan Allah. Terbukti ia syahid tak berapa lama kemudian.


4. Rasulullah Saw. dan Khadijah binti Khuwailid


Teladan dalam kisah cinta terbaik tentunya datang dari insan terbaik sepanjang masa: Rasulullah Saw. Cintanya kepada Khadijah tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Alkisah ternyata Rasulullah telah memendam cintanya pada Khadijah sebelum mereka menikah. Saat sahabat Khadijah, Nafisah binti Muniyah, menanyakan kesedian Nabi Saw. untuk menikahi Khadijah, maka Beliau menjawab: “Bagaimana caranya?” Ya, seolah-olah Beliau memang telah menantikannya sejak lama.

Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar."

Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, "Masih adakah orang lain setelah Khadijah?"

Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.

Masih banyak lagi bukti-bukti cinta dahsyat nan luar biasa islami Rasulullah Saw. kepada Khadijah. Subhanallah.



5. Rasulullah Saw. dan Aisyah


Jika Rasulullah SAW ditanya siapa istri yang paling dicintainya, Rasul menjawab, ”Aisyah”. Tapi ketika ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “cinta itu Allah karuniakan kepadaku”. Cinta Rasulullah pada keduanya berbeda, tapi keduanya lahir dari satu yang sama: pesona kematangan.

Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi Saw. Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu padanya.

Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini. Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.”

Banyak kisah-kisah romantis yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah. Rasul pernah berlomba lari dengan Aisyah. Rasul pernah bermanja diri kepada Aisyah. Rasul memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan ‘Humaira’. Rasul pernah disisirkan rambutnya, dan masih banyak lagi kisah serupa tentang romantika suami-istri.


6. Thalhah ibn ‘Ubaidillah


Berikut ini kutipan kisah Thalhah ibn ‘Ubaidillah.

Satu hari ia berbincang dengan ‘Aisyah, isteri sang Nabi, yang masih terhitung sepupunya. Rasulullah datang, dan wajah beliau pias tak suka. Dengan isyarat, beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meminta ‘Aisyah masuk ke dalam bilik. Wajah Thalhah memerah. Ia undur diri bersama gumam dalam hati, “Beliau melarangku berbincang dengan ‘Aisyah. Tunggu saja, jika beliau telah diwafatkan Allah, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar ‘Aisyah.”

Satu saat dibisikannya maksud itu pada seorang kawan, “Ya, akan kunikahi ‘Aisyah jika Nabi telah wafat.”

Gumam hati dan ucapan Thalhah disambut wahyu. Allah menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam ayat kelimapuluhtiga surat Al Ahzab, “Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada isteri Nabi itu, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tiada boleh menyakiti Rasulullah dan tidak boleh menikahi isteri-isterinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”

Ketika ayat itu dibacakan padanya, Thalhah menangis. Ia lalu memerdekakan budaknya, menyumbangkan kesepuluh untanya untuk jalan Allah, dan menunaikan haji dengan berjalan kaki sebagai taubat dari ucapannya. Kelak, tetap dengan penuh cinta dinamainya putri kecil yang disayanginya dengan asma ‘Aisyah. ‘Aisyah binti Thalhah. Wanita jelita yang kelak menjadi permata zamannya dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangannya. Persis seperti ‘Aisyah binti Abi Bakr yang pernah dicintai Thalhah.

Subhanallah. Mantab.


7. Kisah cinta yang membawa surga


Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata, "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia sangat rajin dan taat. Suatu waktu dia berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'.

Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata cintanya pada si wanita cantik tak bertepuk sebelah tangan.

Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang untuk melamar gadis tersebut. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.'

Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.'

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus karena menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis dan mendo'akanya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"

Dia menjawab, "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan."

Pemuda itu bertanya, "Jika demikian, kemanakah kau menuju?" Dia jawab, "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."

Pemuda itu berkata, "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab, "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."

Si pemuda bertanya, "Kapan aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat kami." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.

Hmm, sebuah kisah cinta yang agung dengan berdasarkan janji bertemu di surga. Luar biasa. AllahuAkbar.


8. Ummu Sulaim dan Abu Thalhah


Ummu Sulaim merupakan janda dari Malik bin Nadhir. Abu Thalhah yang memendam rasa cinta dan kagum akhirnya memutuskan untuk menikahi Ummu Sulaim tanpa banyak pertimbangan. Namun di luar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat,

"Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah. Maka tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba Anda tebak apa keinginan saya?"

"Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan," kata Abu Thalhah.

"Sedikitpun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. Yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam," tukas Ummu Sualim tandas.

"Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku?" tanya Abu Thalhah.

"Tentu saja pembimbingmu adalah Rasululah sendiri," tegas Ummu Sulaim.

Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah Saw. yang mana saat itu tengah duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah Saw. berseru, "Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya."

Ketulusan hati Ummu Sulaim benar-benar terasa mengharukan relung-relung hati Abu Thalhah. Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tegiur oleh kenikmatan yang dia janjikan. Wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak-anaknya selain Ummu Sulaim? Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah Saw. lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat, "Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya."

Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit –seorang perawi hadits- meriwayatkan dari Anas, "Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya." Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam.


9. Kisah seorang pemuda yang menemukan apel


Alkisah ada seorang pemuda yang ingin pergi menuntut ilmu. Dictengah perjalanan dia haus dan singgah sebentar di sungai yang airnya jernih. dia langsung mengambil air dan meminumnya. tak berapa lama kemudian dia melihat ada sebuah apel yang terbawa arus sungai, dia pun mengambilnya dan segera memakannya. setelah dia memakan segigit apel itu dia segera berkata "Astagfirullah"

Dia merasa bersalah karena telah memakan apel milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu. "Apel ini pasti punya pemiliknya, lancang sekali aku sudah memakannya. Aku harus menemui pemiliknya dan menebus apel ini".

Akhirnya dia menunda perjalanannya menuntut ilmu dan pergi menemui sang pemilik apel dengan menyusuri bantaran sungai untuk sampai kerumah pemilik apel. Tak lama kemudian dia sudah sampai ke rumah pemilik apel. Dia melihat kebun apel yang apelnya tumbuh dengan lebat.

"Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam wr.wb.". Jawab seorang lelaki tua dari dalam rumahnya.

Pemuda itu dipersilahkan duduk dan dia pun langsung mengatakan segala sesuatunya tanpa ada yang ditambahi dan dikurangi. Bahwa dia telah lancang memakan apel yang terbawa arus sungai.

"Berapa harus kutebus harga apel ini agar kau ridha apel ini aku makan pak tua". tanya pemuda itu.

Lalu pak tua itu menjawab. "Tak usah kau bayar apel itu, tapi kau harus bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa dibayar, apakah kau mau?"

Pemuda itu tampak berfikir, karena untuk segigit apel dia harus membayar dengan bekerja di rumah bapak itu selama tiga tahun dan itupun tanpa digaji, tapi hanya itu satu-satunya pilihan yang harus diambilnya agar bapak itu ridha apelnya ia makan."Baiklah pak, saya mau."

Alhasil pemuda itu bekerja di kebun sang pemilik apel tanpa dibayar. Hari berganti hari, minggu, bulan dan tahun pun berlalu. Tak terasa sudah tiga tahun dia bekerja dikebun itu. Dan hari terakhir dia ingin pamit kepada pemilik kebun.

"Pak tua, sekarang waktuku bekerja di tempatmu sudah berakhir, apakah sekarang kau ridha kalau apelmu sudah aku makan?"

Pak tua itu diam sejenak. "Belum."

Pemuda itu terhenyak. "Kenapa pak tua, bukankah aku sudah bekerja selama tiga tahun di kebunmu."

"Ya, tapi aku tetap tidak ridha jika kau belum melakukan satu permintaanku lagi."

"Apa itu pak tua?"

"Kau harus menikahi putriku, apakah kau mau?"

"Ya, aku mau." jawab pemuda itu.

Bapak tua itu mengatakan lebih lanjut. "Tapi, putriku buta, tuli, bisu dan lumpuh, apakah kau mau?"

Pemuda itu tampak berfikir, bagaimana tidak...dia akan menikahi gadis yang tidak pernah dikenalnya dan gadis itu cacat, dia buta, tuli, dan lumpuh. Bagaimana dia bisa berkomunikasi nantinya? Tapi diap un ingat kembali dengan segigit apel yang telah dimakannya. Dan dia pun menyetujui untuk menikah dengan anak pemilik kebun apel itu untuk mencari ridha atas apel yang sudah dimakannya.

"Baiklah pak, aku mau."

Segera pernikahan pun dilaksanakan. Setelah ijab kabul sang pemuda itupun masuk kamar pengantin. Dia mengucapkan salam dan betapa kagetnya dia ketika dia mendengar salamnya dibalas dari dalam kamarnya. Seketika itupun dia berlari mencari sang bapak pemilik apel yang sudah menjadi mertuanya.

"Ayahanda...siapakah wanita yang ada didalam kamar pengantinku? Kenapa aku tidak menemukan istriku?"

Pak tua itu tersenyum dan menjawab. "Masuklah nak, itu kamarmu dan yang di dalam sana adalah istimu."

Pemuda itu tampak bingung. "Tapi ayahanda, bukankah istriku buta, tuli tapi kenapa dia bisa mendengar salamku?

Bukankah dia bisu tapi kenapa dia bisa menjawab salamku?"

Pak tua itu tersenyum lagi dan menjelaskan. "Ya, memang dia buta, buta dari segala hal yang dilarang Allah. Dia tuli, tuli dari hal-hal yang tidak pantas didengarnya dan dilarang Allah. Dia memang bisu, bisu dari hal yang sifatnya sia-sia dan dilarang Allah, dan dia lumpuh, karena tidak bisa berjalan ke tempat-tempat yang maksiat."

Pemuda itu hanya terdiam dan mengucap lirih: "Subhanallah....."

Dan merekapun hidup berbahagia dengan cinta dari Allah.


10. Zulaikha dan Yusuf As. 


Cinta Zulaikha kepada Yusuf As. konon begitu dalam hingga Zulaikha takut cintanya kepada Yusuf merusak cintanya kepada Allah Swt. Berikut sedikit ulasan tentang cinta mereka

Zulaikha adalah seorang puteri raja sebuah kerajaan di barat (Maghrib) negeri Mesir. Beliau seorang puteri yang cantik menarik. Beliau bermimpi bertemu seorang pemuda yang menarik rupa parasnya dengan peribadi yang amanah dan mulia. Zulaikha pun jatuh hati padanya. Kemudian beliau bermimpi lagi bertemu dengannya tetapi tidak tahu namanya.

Kali berikutnya beliau bermimpi lagi, lelaki tersebut memperkenalkannya sebagai Wazir kerajaan Mesir. Kecintaan dan kasih sayang Zulaikha kepada pemuda tersebut terus berputik menjadi rindu dan rawan sehingga beliau menolak semua pinangan putera raja yang lain. Setelah bapanya mengetahui isihati puterinya, bapanya pun mengatur risikan ke negeri Mesir sehingga mengasilkan majlis pernikahan dengan Wazir negri Mesir.

Memandang Wazir tersebut atau al Aziz bagi kali pertama, hancur luluh dan kecewalah hati Zulaikha. Hatinya hampa dan amat terkejut, bukan wajah tersebut yang beliau temui di dalam mimpi dahulu. Bagaimanapun ada suara ghaib berbisik padanya: “Benar, ini bukan pujaan hati kamu. Tetapi hasrat kamu kepada kekasih kamu yang sebenarnya akan tercapai melaluinya. Janganlah kamu takut kepadanya. Mutiara kehormatan engkau sebagai perawan selamat bersama-sama dengannya.”

Perlu diingat sejarah Mesir menyebut, Wazir diraja Mesir tersebut adalah seorang kasi, yang dikehendaki berkhidmat sepenuh masa kepada baginda raja. Oleh yang demikian Zulaikha terus bertekat untuk terus taat kepada suaminya kerana ia percaya ia selamat bersamnya.

Demikian masa berlalu, sehingga suatu hari al-Aziz membawa pulang Yusuf a.s. yang dibelinya di pasar. Sekali lagi Zulaikha terkejut besar, itulah Yusuf a.s yang dikenalinya didalam mimpi. Tampan, menarik dan menawan.

Sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Hammad dari Tsabit bin Anas memperjelasnya: "Yusuf dan ibunya telah diberi oleh Allah separuh kecantikan dunia."

Kisah Zulaikha dan Yusuf direkam di dalam Al Quran pada Surah Yusuf ayat 21 sampai 36 dan ayat 51. Selepas ayat tersebut Al Quran tidak menceritakan kelanjutan hubungan Zulaikha dengan Yusuf a.s. Namun Ibn Katsir di dalam Tafsir Surah Yusuf memetik bahwa Muhammad bin Ishak berkata bahawa kedudukan yang diberikan kepada Yusuf a.s oleh raja Mesir adalah kedudukan yang dulunya dimiliki oleh suami Zulaikha yang telah dipecat. Juga disebut-sebut bahwa Yusuf telah beristrikan Zulaikha sesudah suaminya meninggal dunia, dan diceritakan bahwa pada suatu ketika berkatalah Yusuf kepada Zulaikha setelah ia menjadi isterinya, “Tidakkah keadaan dan hubungan kita se¬karang ini lebih baik dari apa yang pernah engkau inginkan?”

Zulaikha menjawab, “Janganlah engkau menyalahkan aku, hai kekasihku, aku sebagai wanita yang cantik, muda belia bersuamikan seorang pemuda yang berketerampilan dingin, menemuimu sebagai pemuda yang tampan, gagah perkasa bertubuh indah, apakah salah bila aku jatuh cinta kepadamu dan lupa akan kedudukanku sebagai wanita yang bersuami?”

Dikisahkan bahwa Yusuf menikahi Zulaikha dalam keadaan gadis (perawan) dan dari perkimpoian itu memperoleh dua orang putra: Ifraitsim bin Yusuf dan Misya bin Yusuf.

FENOMENA KURANGNAYA PROFESIONALISME GURU



Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sbb: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73%(swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta).
Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas. Selain itu, dari sekitar 680.000 guru SLTP/MTs baru 38,8% yang berpendidikan diploma D3-Kependidikan ke atas. Di tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48% berpendidikan S3).
Ada beberapa penyakit guru yang sedang marak yakni Kusta (Kurang Strategi) ,Tbc (Tidak Banyak Cara), Kudis (Kurang Disiplin),Kram (Kurang Terampil),Lesu (Lemah Sumber) ,Wts (Wawasan Tidak Luas) ,Mual (Mutu Amat Lemah)Dll
Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.

TOKOH TOKOH SOSILOGI EKONOMI


Karl Marx
Beliau berpendapat daya tarik materi juga menentukan struktur dan proses dalam masyarakat. Poin utama yang di angkat oleh Marx adalah tenaga kerja dan produksi, tiap orang harus bekerja untuk bertahan hidup. Marx sering mengkritik Adam Smith atas teori Invisible Hand-nya.
Karl Marx (1818-1883) masuk dengan aturan sosiologi ekonomi di masyarakat dan mengembangkan teori menurut ketekunan perkembangan ekonomi secara umum dimasyarakat. Apa yang orang lakukan di kehidupannya, Marx juga berargumen, ada ketertarikan material, dan juga metenaokan struktur dan proses dimasyarakat. Ketika Marx ingin membangun pendekatan secara ilmiah di masyarakat, ia juga memasukan paham politik untuk merubah dunia. Hasilnya kita ketahui sebagai “Marxisme”-campuran dari ilmu sosial dan pernytaan politik, masuk dalam satu ajaran. Untuk bermacam sebab Marxisme salah atau tidak relevan dengan sosiologi ekonomi. Telalu jauh berpihak dan fanatik untuk mengambil seluruhnya. Tugas yang sulit menghadang sosiologi ekonomi saat ini untuk mengintisari aspek-aspek Marxisme yang berguna Pendapat Marx dimulai dari unsur buruh dan produksi. Seseorang bekerja untuk tuntutan hidup. Perhatian ekonomi/material selalu dihubungkan secara umum. Buruh sosial lebih baik dari sifat dasar individual, sejak orang bekerja sama untuk tuntutan hasil. Marx mengkritik ahli ekonomi untuk penggunaan individu yang terisolir; dirinya sendiri terkadang mengatakan “ individu sosial”. Hal terpenting perhatian ini juga pada sifat dasar bersama, istilah Marx “Perhatian Kelas”. Perhatian hal ini, bagaimanapun, hanya akan efektif jika seseorang sadar seharusnya datang ke kelas yang dapat dipercaya. Marx mengkritik pemikiran Adam smith’s mengenai gabungan perhatian individu dan lebih lanjut pada perhatian umum masyarakat(“tangan gaib”). Menurut Marx secara khas kelas menindas dan bertarung sesamanya dengan begitu buas, kisah sejarah ini sama jika ditulis menggunakan “ surat darah dan api” ([1867]1906,786). Kalangan borjuis tidak terkecuali dinalam nilai ini sejak menganjurkan “kekerasan dan keinginan sangat jahat dari hati manusia, kemarahan atas perhatian pribadi” . didalam beberapa karya Marx mengusut sejarah perjuangan kelas, dari masa awal hingga masa mendatang. Rumusan terkenal dari era 1850an, negara berada dipanggung yang benar “hubungan produksi” masuk pada konflik dengan kekuatan produksi dengan revolusi dan jalan pintas ke hal baru “Mode of Production” sebagai hasilnya. Marx menulis Modal bagai meletakan hal kosong “ hukum ekonomi dari gerakan masyarakat modern”. Dan hukum ini bekerja “dengan besi kebutuhan yang tidak dapat dihindari hasilnya” dari perubahan revolusioner. Ciri-ciri positif pendekatan Marx adalah pengertian yang luas kepada orang yang rela untuk berjuang untuk perhatian materi. Ia juga berkontribusi untuk pemahaman bagaimana kelompok besar dari seseorang. Serupa dengan ketertarikan ekonomi, dibawah keadaan yang baik mereka dapat bersatu dan menyadari perhatian bersama. Sisi negatifnya Marx jelas sekali meremehkan aturan di kehidupan ekonomi orang lain dengan lainnya. Dugaannya, ketertarikan ekonomi berada di tangan terakhir dari masyarakat juga tidak mungkin dipertahankan. “ struktur sosial, tipe dan sikap menciptakan ketidaksiapan” untuk memuji kutipan dari Schumpeter.
Marx Weber
Beliau banyak sekali menghasilkan tulisan- tulisan, seperti yang paling terkenal antara lain The protestant ethic and the spirit of capitalism,dan Economy and Society. Diantara sosiologi ekonomi klasik Marx Weber menempati tempat unik. Ia mengalami proses paling jauh kearah membangun sosiologi ekonomi., dasar teori dan berdasarkan studi empiris(swedberg 1998). Faktanya Ia berkerja mirip profesor ekonomi, tidak ragu-ragu untuk usaha membangun jembatan antaran ekonomi dan sosiologi. Marx weber Juga telah membantu menempati pertanyaan penelitian utama disepanjang karirnya, berupa kesamaan sifat dasar ekonomi dan sosial: untuk memahami asal-usul kapitalisme modern. Weber menggambarkan peranan jahat di pekerjaan teoritisnya terhadap perhatian waktu dan memperluas garis itu dalam membuat pekerjaan dengan pemikiran sosiologi. Pelatihan akademi Weber pada dasarnya menekankan hukum sebagai hal utama, dengan latar belakangnya sebagai spesialis hukum. Dua disertasi- satu dalam perusahaan perdagangan menengah (Lex mercatoria) dan lainnya dalam perdagangan tanah di permulaan Roma- topik yang relevan untuk memahami munculnya kapitalisme: timbulnya pemilikan pribadi terhadap tanah dan pemilikan di perusahaan (menentang pemilikan pribadi). Karya ini mengkombinasikan studi tentang jabatan pekerja desa, berdasarkan pendapatannya dalam posisi ekonomi(“politik ekonomi dan finansial”) di awal 1890an.
sDalam kapasitasnya ia mengajarkan ekonomi namun sebagian besar menerbitkan sejarah ekonomi dan dalam pertanyaan politik. Weber menulis, sebagai contoh, sangat besar menggantikan perundangan. Kearah akhir 1890an Weber jatuh sakit, dan untuk 20 th selanjutnya dia bekerja pada sekolah pribadi. Di tahun ini Ia memproduksi studi terbaik, Etika Protestan dan semangat kapitalisme (1904-05) karya mengenai etika ekonomi didalam dunia religi. Di 1903 Weber menerima posisi kepala redaktur giant hand book of economics. Dari mulai kumpulan pendapat “ekonomi dan masyarakat”yang berasal dari dirinya sendiri. Perkerjaannya saat itu diketahui sebagai “ekonomi dan masyarakat” terdiri atas gabungan karyanya yang telah dipublikasi dan penemuan scrip yang ditemukan setelah kematiannya. Di 1919-20 Weber juga mengajar kursus di sejarah ekonomi, yang mana merupakan bagian catatan bersama selama beberapa tahun di pendidikan dasar, lebih dulu dipublikasikan sebagai sejarah ekonomi umum, mengandung banyak perhatian materi sosiologi ekonomi. Lebih jauh Weber menulis tentang sosiologi ekonomi dapat ditemukan dalam Collected Essays in the Sociology of Religion (1920-21) dan Economy and Society (1922). Yang pertama berisi revisi dari The Protestant Ethic “The Protestant Sects and The Spirit of Capitalism” (1904-05; revisi 1920) dan banyak menulis etika ekonomi Cina, Indian, dan Yahudi. Menurut Weber, bahan dalam Collected Essays, sebagian besar perhatian sosiologi agama juga kepentingan sosilogi ekonomi.
Penelitian yang paling berpengaruh adalah The Protestant Ethic. Berpusat sekitar keasyikan Weber dengan artikulasi dari ideal dan kepentingan material dan ide-ide. Penganut petapa aliran protestan merangsang dengan hasrat untuk menyelamatkan (perhatian religi) dan tindakan yang sesuai. Untuk berbagai alasan yang berlawanan asas akhirnya individu percaya bahwa pekerjaan sekuler (duniawi). Membawanya ke cara metodis, menggambarkan alat keselamatan – kapan ini terjadi, kepentingan agama dikombinasikan dengan kepentingan ekonomi. Hasil kombinasi ini adalah pembebasan dari kekuatan yang besar, yang mana menghancurkan tradisi dan anti ekonomi berpegang pada agama diatas orang dan memeperkenalkan mentalitas baik dalam aktifitas kapitalis. Tesis dalam The Protestant Ethic sudah membawa debat besar, dengan banyak pelajar yang membantah Weber. Sementara ia menulis The Protestant Ethic, Weber menerbitkan sebuat esai, “ ‘Objectivity’ in Social Science and Social Policy” yang menerangkan teoritisnya melihat sosiologi ekonomi. Ia berpendapat ilmu ekonomi harus luas dan seperti paying. Tak hanya memasukkan teori ekonomi tapi juga memasukkan sejarah ekonomi dan sosilogi ekonomi. Weber juga beralasan bahwa analisis ekonomi harus mencakup tak hanya “fenomena ekonomi” tapi juga “fenomena yang berkaitan dengan ekonomi”. Fenomena ekonomi terdiri dari bank-bank dan bursa. Fenomena yang berhubungan dengan ekonomi adalah fenomena non-ekonomi keadaan yang kurang pasti harus mempunyai pengaruh terhadap fenomena ekonomi., seperti pada kasus petapa Protestan. Secara ekonomi fenomena mengkondisikan lebih luas dipengaruhi oleh fenomena ekonomi. Tipe agama yang berkelompok ada rasa persamaan, contoh sebagian bergantung dalam semacam kerja yang anggota lakukan. Sementara teri ekonomi hanya dapat mengatasi fenomena ekonomi murni (dalam versi rasional meraka), sejarah ekonomi dan sosiologi ekonomi bisa menyetujui dengan tiga kategori fenomena.
Sebuah pendekatan yang agak berbeda, keduanya untuk sosiologi ekonomi dan kepentingan, bisa ditemukan dalam Economy and Society. Bagian pertama berisi analisis secara umum. Dua konsep penting adalah “tindakan sosial” dan “permintaan”. Dalam “tindakan” ditegaskan sebagai kebiasaan berinvestasi dengan ‘maksud’, adalah memenuhi syarat sebagai “sosial” jika diorientasikan kepada actor lainnya. “Permintaan” melewati masa, dipandang objektif dan dikelilingi bermacam persetujuan. Ekonomi yang mempelajari tindakan ekonomi murni, adalah semata-mata tindakan oleh kepentingan ekonomi. Bagaimanapun sosiologi ekonomi mempelajari tindakan sosial ekonomi, yang mendorong bukan saja oleh kepentingan ekonomi tapi juga oleh tradisi dan emosi; lagipula selalu berorientasi pada satu aktor. Jika mengabaikan satu tindakan, menurut Weber, malahan focus dalam keseragaman empiris, ada kemungkinan untuk membedakan tiga tipe berbeda : diinspirasikan oleh “pengakuan” oleh “adat” (termasuk “kebiasaan”) dan “kepentingan”. Tipe tindakan yang paling seragam mungkin terdiri dari perpaduan ketiganya. Tindakan yang “ditentukan oleh kepentingan” ditegaskan oleh Weber sebagai instrumen dalam sifat dasar dan mengorientasikan ke dugaan identik. Contoh, pasar modern, dimana setiap aktor rasional secara instrumental dan menganggap semua orang baik.
Weber menegaskan bahwa kepentingan selalu subjektif, kepentingan “objektif” tak ada melebihi aktor. Dalam kalimat khas Weber berbicara “kepentingan aktor sebagai dirinya sendiri adalah sadar akan mereka”. Dia juga mencatat dimana saat beberapa orang berkelakuan dalam sikap instrumental dalam hubungan untuk kepentingan individualis mereka, hasil yang khas adalah motif kebiasaan bersama sangat stabil daripada memaksakan norma dengan wibawa. Contoh, susah untuk membuat seseorang melakukan kegiatan ekonomi untuk melawan kepentingan pribadi.
Uraian sosiologi ekonomi Weber dalam Economy and Society menghasilkan poin-poin pokok. Tindakan ekonomi dua aktor yang berorientasi satu sama lain merupakan hubungan ekonomi. Hubungan ini dapat membawa berbagai ungkapan, termasuk konflik, kompetisi dan kekuatan. Jika dua atau lebih actor atau lebih bersama-sama oleh rasa memiliki, hubungan ekonomi bisa terbuka dan tertutup. Kepemilikan menggambarkan bentuk khusus dari ekonomi tertutup. Organisasi politik merupakan bentuk penting lainnya dari hubungan ekonomi tertutup. Beberapa organisasi ini murni ekonomi, sementara lainnya memiliki sasaran ekonomi yang lebih rendah atau memiliki tugas pokok urusan ekonominya sendiri. Contoh, serikat buruh, Weber melampirkan pentingnya peran kapitalisme dalam perusahaan. Dilihat sebagai tempat aktifitas pengusaha dan sebagai kekuatan revolusioner. Pasar, seperti banyak fenomena ekonomi, berpusat sekitar konflik kepentingan, dalam kasus ini antara penjual dan pembeli. Pasar melibatkan pertukaran keduanya dan kompetisi. Kompetitor harus bertarung habis-habisan siapa yang akan menjadi penjual dan pembeli terakhir, dan hanya bila perjuangan ini sudah mantap adalah tempat untuk pertukaran itu sendiri (perebutan pertukaran). Hanya kapitasime rasional lah pusat tipe pasar modern. Yang disebut kapitalisme politik itu kunci untuk membuat keuntungan adalah cukup negara atau kekuatan politik yang memberi kemurahan, perlindungan, atau semacamnya. Iklan kapitalisme tradisional terdiri dari perdagangan skala kecil, dalam bentuk uang atau barang dagangan. Kapitalisme rasional hanya muncul di Barat.

Emile Durkheim
Emile tidak banyak mengetahui tentang ilmu ekonomi, tidak banyak membuat tulisan dan tidak memberikan kontribusi yang banyak pada Sosiologi Ekonomi. Pada bukunya The Division of Labor in society yang memiliki banyak keterkaitan pada Sosiologi Ekonomi, di mana pada buku tersebut di sebutkan bahwa perubahan struktur sosial sebagaimana perkembangan masyarakat dari status yang tidak dibedakan pada masa primodialisme untuk sebuah langkah yang dikarakteristikkan dengan pembagian tenaga kerja yang kompleks pada dunia yang modern.
Goerg Simmel
 Goerge Simmel(1858-1918). Fokus pada analisa-analisa ketertarikan. Biasanya menunjukkan fenomena ekonomi diantara yang lebih luas cakupannya.
Talcott Parson
1.      ada 4 subsistem yang menjalankan fungsi utama dalam kehidupan masyarakat :Fungsi adaptasi(adaptation) dilaksanakan oleh subsistem ekonomi contoh: melaksanakan produksi & distribusi barang-jasa
2.      Fungsi pencapaian tujuan (goal attainment) dilaksanakan oleh subsistem politik
contoh: melaksanakn distribusi distribusi kekuasaan & memonopoli unsur paksaan yg sah (negara)
3.      Fungsi integrasi(in te gration) dilaksanakan oleh subsistem hukum dengan cara mempertahankan keterpaduan antara komponen yg beda pendapat/konflik untuk mendorong terbentuknya solidaritas sosial.
4.      Fungsi mempertahankan pola & struktur masyarakat (lattent pattern maintenance) dilaksanakan oleh subsistem budaya menangani urusan pemeliharaan nilai - nilai & norma-norma budaya yg berlaku dengan tujuan kelestarian struktur masyarakat dibagi menjadi subsistem keluarga, agama,pendidikan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes