Senin, 06 Januari 2014

PENAWAR VIRUS MERAH JAMBU



Dalam pacaran ada banyak perbuatan menyimpang yang di larang agama ,Contohnya saja pegangan tangan ,mungkin mereka menganggap ini hal yang biasa .mereka tahu kalau menyentuh lawan jenis non mahram itu haramtapi mereka tetap saja melakoninya karena takut di bilang sok alim.Bahkan lebih sekedar pegangan tangan ada juga yang sampai pelukan dan an
Sob kenapa pacaran itu di haramkan ? karena pacaran adalah salah satu pintu zina .Allah SWT telah melarang perbutan ini “janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya Zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang jelek (Al isra:32)
TAK PANDANG BULU
Virus cinta gak pandang bulu,bahkan aktivis dakwah sekalipun bisa terjangkit virus ini ,kita tak bisa manutup mata dari fitrah ini ,sangat wajar jika kita mancintai seseorang tapi akan menjadi tidak wajar jika kita tidak mampu mengolah perasaan menggunakan akal sehat kita.berapa banyak orang shalih yang hina karena tidak mampu mengolah rasa cinta mereka .Virus hati yang bernama cinta ternyata telah benyak memakan korban.Mungkin kamu pernah mendengar seorang remaja nekad bunuh diri di sebabkan putus cinta atau tertuolak cintanya.
Ibnu Qoyyim mengatakan bahwa gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus di sebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk,sebab maupun terapinya .jika telah menggerogoti kesucian hati dan mengakar di dalam hati,sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penawaranya sulit di sembuhkan.Berkata ulama salaf lain bahwa penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang di cintai dan di pujanya.

penyakit al-isyq akan manimpa orang yang hatinya kosong dari cinta kepada Allah SWT  selalu berpaling dariNya dan dipenuhi kecintaan pada selaiNya .
sebagai salah satu penyakit ,tentulah al isyq dapat di sembahkan dengan terapi-terapi tertentu di antaranya:
1.       Jika ada peluang bagi yang sedang kasmaran tersebut untuk meraih cinta orang yang di kasihinya dengan menikah ,maka inilah terpi paling utama.solusi pertama adalah menikah.dan soslusi kedua adalah puasa .jika solusi ini dapat di lakukan maka tidak boleh mencari solusi lain.
2.       Jika terapi pertama tak dapat di lakukan karena tertutupnya peluang untuk itu maka penyakit bisa makin ganas. Adapun terapinya harus dengan meyakinkan dirinya bahwa apa-apa yang diimustahil terjadi ,lebih baik baginya untuk segera melupakanya .jiwa yang berputus asa untuk mendapatkan sesuatu ,niscaya akan tenang dan tidak lagi mengingatnya.jika ternyata belum terlupakan ,akan berpengaruh terhadap jiwanya sehingga semakin menyimpang jauh.
3.       Jika ternyata jiwanya yang selalu menyuruhnya kapada kemungkaran masih tetap menuntut, hendaklah dia mau  meninggalkanya karena dua hal Pertama karena takut kapada Allah SWT.yaitu dengan menumbuhkan perasaan bahwa ada hal yang lebih layak untuk dicintai.labih bermanfaat,Kedua keyakinan bahwa berbagai resiko yang sangat menyakitkan akan di temuinya jika dia gagal melupakan yang di kasihinya ,dia akan mengalami dua hal yang menyakitkan sekaligus yaitu : gagal dalam mendapatkan kekasih yang di inginkanya dan bencana menyakitkan dan siksa yang pasti akan menimpanya.
4.       Jika hawa nafsunya masih tetap ngotot dan tidak terima dengan terapi diatas ,maka hendaklah berpikir mengenai dampak negative dan kerusakan yang datang.dan kemaslahatan yang akan gagal di raih.
5.       Jika terapi ini tidak mampu juga.hendaklah dia selalu mengingat sisi-sisi kejelekan kekasinya.dan ha-hal yang embuatnya dapat menjauh darinya, sebab sebagaimana kecantikan adalah factor pendorong seseorang untuk mencintainya kekasihnya demikian  kejelekan adalah pendorong kuat untuk dapat membenci dan menjauhinya.
6.       Jika terapi ini masih saja tidak mempan maka terapi terakhir adalah mengadu dan memohon dengan jujur kepada Allah SWT yang senantisa menolong orang-orang yang ditimpa musibah jika memohon kepadaNya .hendaklah dia menyerahkan jiwa sepenuhnya di hadapan kebesaranNya ,sambil memohon ,merendahkan merendahkan dan menghinakan diri,Hendaklah dia berbuat iffah(menjaga diri ) dan menyembunyikan perasaanya dan jangan sampai dia menjelek jelekkan kekasihnya dan memprmelukanya ataupun menyakitinya sebab hal tersebut adalah kezaliman dan melampaui batas.(sandy ibnu ustman)

Sumber : majalah Elfata Edisi 10 vol10 I 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes