1.PARTISIPASI
a.
Pengertian
partisipasi
Partisipasi
berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi
adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan
dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci
pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi
adalah suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam
pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu
menjadi baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan
kebijaksanaan.
Jadi
dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang melaksanakan dalam proses belajar
mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.
b.
Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :




Partisipasi buah
pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide,
pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun
untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan
memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang
diikutinya.
c.
Bentuk - Bentuk
Partisipasi
Menurut Effendi, partisipasi ada dua bentuk, yaitu
partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal.
- Partisipasi vertikal adalah suatu bentuk kondisi tertentu dalam masyarakat yang terlibat di dalamnya atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan mana masyarakat berada sebagai posisi bawahan.
- Partisipasi horizontal adalah dimana masyarakatnya tidak mustahil untuk mempunyai prakarsa dimana setiap anggota / kelompok masyarakat berpartisipasi secara horizontal antara satu dengan yang lainnya, baik dalam melakukan usaha bersama, maupun dalam rangka melakukan kegiatan dengan pihak lain. menurut Effendi sendiri, tentu saja partisipasi seperti ini merupakan tanda permulaan tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Partisipasi
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi partisipasi
masyarakat dalam suatu program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung
suatu keberhasilan program namun ada juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell
(dalam Ross, 1967: 130) mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu:
1. Usia
Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap
seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral
kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap,
cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok
usia lainnya.
2. Jenis kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan[ adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan
perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama
nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi
dan pendidikan perempuan yang semakin baik.
3. Pendidikan
Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap
lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan
seluruh masyarakat.
4. Pekerjaan dan penghasilan
Hal
ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan
menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan
yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk
berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang mapan
perekonomian.
5. Lamanya tinggal
Lamanya
seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada
partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung
lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan
tersebut.
B.PAMBANGUNAN
a)
Pengertian
Pembangunan
Pembangunan adalah kata yang digunakan secara meluas dalam
semua media massa di seluruh dunia dan merupakan konsep yang kerap kali disebut
dan diperbincangkan oleh semua lapisan masyarakat, terutama di kalangan ahli
politik, wartawan, orang pemerintahan, dll. Pembangunan itu sendiri berkaitan
erat dengan pertumbuhan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat menjadi syarat utama pembangunan.
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi pembangunan:

Pembangunan merupakan upaya untuk memenuhan kebutuhan dasar
manusia, baik secara individuao maupun kelompok, dengan cara-cara yang tidak
menimbulkan kerusakan, baik terhadap kehidupan sosial maupun lingkungan alam

Pembangunan
adalah proses yang bersifat evolutif, adaptif, dan partisipatif

Pembangunan adalah usaha mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Dalam proses pembangunan terdapat unsur heroisme, unsur konflik,
unsur frustasi, unsur romantik, dan unsur manusiawi yang mendalam

Pembangunan adalah segala upaya yang dilakukan secara
terencana dalam melakukan perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan
meningkatkan kualitas manusia

Pembangunan adalah sebuah skandal, suatu campuran yang
sangat mendua dari baik dan jahat, suatu proses yang benar-benar
dialektis

Pembangunan adalah upaya sistematis melepaskan diri dari
keterbelakangan dan upaya untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat
2 komentar:
laik di
good
Posting Komentar