Senin, 11 Januari 2016

KECERDASAN EMOSIONAL INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL



Kecerdasan emosional merupakan keterampilan atau kemampuan yang dapat dikembangkan dalam 2 lingkup utama yaitu: (1) kecerdasan emosional yang bersifat interpersonal yang terdiri dari: kesadaran diri (Self-Awareness), pengeturan diri (Self regulation), Motivasi Diri ( Self-Motivation), (2) Kecerdasan emosional bersifat interppersonal yang teriri dari : Empati (emphaty), dan kerjasama (Work Together). Lebih lanjut  akan dijelaskan masing-masing dari dimensi tersebut diatas sebagai berikut:
1.      Kesadaran Diri
Kesadaran diri  (Self-Awareness) adalah kemampuan dan keterampilan siswa mengenali emosi dan menyadari penyebab dari pemicu emosi tersebut yang juga berarti bahwa mempunyai kesadaran emosi, mempunyai kemampun mengevaluasi dirinya sendiri dan mendapatkan informasi untuk melakukan suatu tindakan atau mengenali perbedaan perasaan dan  reaksi.
2.      Pengaturan Diri (Self- Regulation)
Pengaturan diri(Self-Regulation) adalah kemampuan dan ketermpilan mengenali diri dengan baik, lebih terkontrol dalam membuat tindakan, dan lebih berhati-hati. Siswa juga akan berusaha untuk tidak implusif. akan tetapi, perlu di ingat bahwa hal ini bukan berarti siswa tersebut memnyembunyikan emosinya melainkan memilih untuk tidak diatur oleh emosinya.
3.      Motivasi Diri (Self-Motivation)
Motivasi Diri (Self-Motivation) adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa untuk dapat meggerakkan diri dengan memiliki pandanagn positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya untuk mencaai suatu tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.
(Corno, 1993; Wolters, 2003; zimmerman, 2004  dalam Jeanne Ellis Ormorod (2008:39 ) menjelaskan bahwa Pembelajar yang mengatur diri biasanya memiliki self-efficacy yang tinggi akan kemampuan mereka menyelesaikan suatu tugas belajar dengan sukses Mereka menggunakan banyak strategik agar tetap terarah pada tugas, barangkali dengan menghiasi tugasnya agar lebih menyenangkan, mengingatkan diri mereka sendiri pentingnya mengerjakan tugas dengan baik, atau menjanjikan kepada diri mereka sendiri hadiah tertentu bagitu tugas selesai dikerjakan.
4.    Empati (Emphaty)
Empati (Emphaty) adalah kemempuan untuk mengenali perasaan orang lain dan merasakan apa yang orang lain rasakan jika dirinya sendiri yang berada pada posisi tersebut. Beberapa indikator seseorang yang memiliki kemampuan empati antara lain: lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, kepekaan terhadap perasaan  orang lain, lebih baik dalam mendengarkan orang lain, memahami perasaan dan masalah orang lain, dan berpikir dengan sudut pandang mereka, mengahargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal.
5.      Kerjasama ( work together)

Kerjasama ( work together) adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa untuk dapat bekerjasam pada suatu kelompok dalam menyelesaikan masalah, kemampuan utnuk menyeimbangkan kebutuhannya sendiri dengan kebutuhan orang lain dalam kegiatan kelompok. 

Sumber : Ibrahim M. M.2011.Kecerdasan Emosinal Siswa Berbakat Intelektual. Samata: Alauddin Press. 

CERPEN "RIYA"

BISMILLAH.... di bawah ini salah satu cerpen yang saya tulis. Ide cerita berawal dari keresanhan hari akibat penyakit hati bernama Riya. Penyakit yang bisa memakan habis amalan-amalah yang sudah susah payah kita perjuangkan. hhhooohh :( selamat menikmati, semoga bisa memetik hikmah dari ceriita ini. :D

Sesungguhnya dia sudah mengenalku jauh  sebelum aku mengenalnya. Dia Riya.  Aku  mengetahuinya  sejak duduk di bangku kelas 2 SMP. Guru agama kamilah  yang pertama kali memperkenalkan namanya kepadaku. Panjang lebar guruku itu bercerita tentangnya. Kata beliau, Riya jahat dan punya banyak musuh dimana-mana. Beliau berpesan jangan sampai aku berteman dekat dengannya. Bisa bahaya!
            Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Pada akhirnya Riya kerap kali mengunjungiku. Seperti hari ini, saat aku duduk termangu di perpustakaan kampus.
            “Hai, ci, kamu cantik sekali hari ini,” ucap Riya menyanjungku. Kebiasaan selalu memujiku itu  yang membuatku bahagia dan nyaman jika dekat dengannya. Aku paling senang  jika dia menganggapku yang terbaik. Dia juga yang selalu menyemangatiku untuk tampil maksimal dihadapan orang-orang. Katanya, dengan begitu semua orang akan mengakuiku. Mengakui kecantikanku, mengakui kebaikanku, dan juga  kecerdasanku. Riya juga punya teman, namanya Sum’ah baru beberapa pekan ini aku mengenalnya, tapi seperti Riya, Sum’ah sudah mengenalku jauh sebelum aku mengenalnya. Aku juga senang kepada Sum’ah. Dia suka mendengarkanku saat aku menceritakan amal baikku kepada sahabat-sahabatku.  Katanya, aku terlihat berbeda dari pada mereka, punya level yang lebih tinggi.
            “Ah, masa sih, Ri, aku cantik?” jawabku tak percaya.
            “Iya, benar kok, kamu yang paling cantik di sini. Lihat saja gadis di depanmu itu, terlihat kuno!” Riya menujuk gadis berjilbab merah muda yang ada di depanku. Aku meliriknya sebentar. Batinku membenarkan kata-kata Riya. Gadis itu terlihat sangat kampungan  dibandingkan dengan cara berpakaianku, yang lebih modern dan terkini. Terbersik rasa bangga dalam hatiku.
            “Benar juga kamu, Ri.”
            “Coba deh kamu baca buku yang tebal-tebal, pasti kamu jauh terlihat hebat!” ucapnya meyakinkan, “sudah cantik, pintar pula. Dia pasti akan iri padamu, Ci.”
            “Iya, benar banget tuh, Ri.” Kuraih buku paling tebal yang ada di depanku. Kubuka halaman demi halaman, mencari bagian yang menarik untuk dibaca.  Sesaat wanita itu melirikku. Aku bersorak dalam hati.
“Dia pasti kagum padaku,” gumamku.  Riya menari mengelilingiku, berpesta melihat kebahagian yang tengah  kurasakan.

                                                    ****
Siang itu, Pak Sakaruddin, dosen psikologi pendidikan kami tidak masuk, akan di gantikan oleh asistennya.
“Selamat siang Adik-adik.” Ucap wanita itu memasuki ruangan.
“Lah kok!” gumamku setengah terkaget. Dia wanita yang kulihat di perpustakaan tadi.  Yang  punya cara berpakaian terbelakang itu. Ternyata dia asisten Pak Sakaruddin.
“Hari ini kita mempelajari tentang kecerdasan emosional,” ucapnya membuka pelajaran.  Menit berlalu sedikit demi sedikit. Mataku terus memperhatikan tiap gerak wanita itu, sementara pikiranku terbang entah kemana, “kamu yang duduk di belakang sana, tolong paparkan tentang kecerdasan emosional dari buku yang tadi kamu baca di perpustakaan.” Wanita itu menujjuk ke arahku, seketika itu lamunanku hancur berkeping-keping.
“Saya, Bu?”  ucapku sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Semua mata dalam ruangan itu tertuju padaku. Aku salah tingkah. Aku tidak sadar ternyata buku yang tadi saya buka adalah buku yang berkaitan dengan mata kuliahku kali ini.
“Ya ampun, mana aku tahu! tadi aku cuma pura-pura membaca agar aku dapat perhatiannya,” gumamku kesal dalam hati. Aku menyesal mengikuti arahan Riya, coba saja aku tidak membuka buku itu, pasti kejadianya tidak seperti ini.
 “Aku tidak tahu, Bu,” lirihku dengan muka tertunduk. Seketika semua yang aku banggakan dalam diriku musnah sudah. Aku malu.







CERPEN PASSAMPO SIRI

Bismillah... Bagaimana kabarta semua? Heheh baru nongol lagi saya :D. Ini salah satu cerpen yang saya tulis, kemare dengan polosnya saya ikutkan lomba dan eng..ing..eng.... Tidak lolos hahaha ;D . Cerpen ini sengaja menggunakan  latar budaya lokal biar tampil beda gitu heee... :D yowwe silahkan menikmati, siapa tau bisa mengambil pelajaran :)



Mentari yang mulai tenggelam di ufuk barat, membuat pemandangan di sekitar mulai tampak gelap. Langit memancarakan warna merah kekuningan lambat laun menjadi abu-abu. Azan magrib riuh berkumandang. Di barat daya, di jalan dekat perbatasan kota Kabupaten Sinjai dan Bone, seorang gadis dengan balutan jilbab warna ungu muda, baju ungu dengan motif kecil bunga sakura, serta rok hitam polos, menyusuri jalan dengan tergesa-gesa. Sesekali melambai pada angkutan umum yang berlalu di hadapanya.  Malam ini juga dia harus sampai di kota Makassar. Hanya memerlukan lima sampai enam jam perjalanan dia akan sampai di sana, lalu esok hari dia akan berangkat ke Singapura berasama seorang teman yang tinggal di Makassar. Tak ada yang mengetahui kepergiannya kali ini, bahkan kerabat, juga keluarga calon suaminya. Wajahnya memancarkan aura kesedihan. Hatinya tertumpat resah. Sesekali dia mengusap air mata yang cucur. Andai mungkin saat itu di tangannya ada pistol kaliber 0,38, dia sudah menembaki kepalanya hingga hancur berkeping. Sehancur hatinya saat mengetahui fakta bahwa lelaki yang dijodohkan dengannya nyatanya  lebih mencintai adiknya. Hingga malam itu, pergi adalah satu-satunya cara terbaik yang terbersik dalam alam pikirnya. Meski kisah kepergianya harus berujung kehilangan, namun biarlah waktu dan jarak yang akan menghapus segala pilu yang mendera. Bak riak air dalam wadah yang diguncang-gunjangkan, lalu sekejap berlalu ditinggalkan, maka kelak ketika waktunya pulang, air itu sudah menjadi lebih tenang.
Pukul 18:30 WITA sebuah mobil toyota kijang LGX 2003, berplat kuning merapat di pelataran mesjid, tak jauh dari tempatnya berdiri. Tiga orang penumpang dan seorang sopir yang berbadan tambun keluar dari mobil.  Langkahnya dipacu untuk segera mendekat.
“Pak, mauki ke Makassar?” tanyanya dengan logat Bugis kental.
“Iye’, InshaAllah,” jawab sang sopir ramah.
“Masih bisa terima penumpang, Pak?”
“Iye’, bisa-bisa.” Mendengar jawaban itu, batinnya mengucap syukur. Hanya beberapa menit, dia dan beberapa penumpang lainya selesai melaksanakan salat magrib. Pukul 19:10 WITA, mobil itu melaju kencang menuju arah kota Kabupaten Sinjai, membawa dirinya dan sejuta luka dalam hatinya.


#######
            Dinginnya malam kini mulai terasa di sebuah desa di pelosok Kabupaten Bone. Malam ini akan menjadi suram walau sinar rembulan bersinar terang. Rumah panggung itu mulai terlihat sesak. Kerabat mulai berdatangan untuk meramaikan malam upacara mappacci[1]  sebelum melangsungkan pernikahan esok hari. Sementara itu, Hana sedari tadi mondar-mondar di depan pintu kamar ayahnya, tangannya menggenggam secarik kertas. Tampak sekali kegelisahan kini tengah menggari hatinya.
            “Ada apa, Nak?”  tanya ayahnya dari belakang yang membuat Hana terperanjat.
            “Mmmm … Anu ...,” jawab Hana ragu. Keringat dingin bercucuran di jidatnya. Tangan kirinya menggaruk kepala lantas menyodorkan secarik kertas, yang tak lain surat yang ditulis Hani sebelum pergi. Mata ayahnnya memerah seketika setelah membaca surat itu. Wajahnya memburaikan amarah yang mulai membuncah.  Ayahnya memanggil beberapa kerabat terdekat lantas berlalu dari hadapannya. Hana tertunduk pasrah. Ingatannya tertuju pada kata-kata dalam surat Hani yang memintanya untuk menggantikan dirinya menikah dengan Hamka, atau menjadi pasampo siri’[2] bagi keluarganya. Pikirannya kalut. Entah harus bersedih atas kepergian kakak perempuannya, atau harus bahagia dengan keadaan yang akan membawanya bersanding bersama lelaki yang dicintai juga mencintainya.
            Hana berdiri mematung di balik pintu kamar ayahnya. Keadaan di sekitar masih terlihat normal. Pukul 23.00 WITA ayah dan beberapa kerabat terdekat serta  perwakilan pihak mempelai lelaki melakukan perundingan tertutup. Tak ada lagi upacara mappacci, hanya dentuman genderang bertalu-talu dan suara sahut menyahut  kerabat jauh yang memecah kesunyian malam itu.
####
            Pagi itu, sebuah pesta mewah akan di langsungkan. Bosara[3] berisi kue tradisional, serta hidangan khas masyarakat Bugis lainya sudah  disiapkan di atas meja tamu. Beberapa anak dara[4] yang memakai baju bodo[5], siap menyambut para tamu undangan. Di dalam kamar, Hana terdiam di depan cermin. Memandang lamat-lamat wajah yang ada di hadapanya. Ada perasaan bersalah yang tersembunyi di sana. Bagaimanapun dia sangat tahu isi hati Hani. Perasaan yang sesungguhnya sangat mencintai calon suaminya itu.
            “Inikah yang kau inginkan, Han?” pekiknya dalam sunyi. Air matanya tumpah, melelehkan riasan di wajahnya. Tangannya meremas pakaian pengantinnya, “kenapa harus jadi seperti ini?”
            Beberapa menit kemudian, akad nikah segera di laksanakan. Pangantin lelaki, Pak Imam yang akan menjadi penghulu dan beberapa saksi sedari tadi sudah berada di ruang akad. Ayahnya yang akan bertindak sebagai wali juga sudah ada di sana. Hana merapikan kembali riasan di wajahnya. Beberapa kerabat kini menemaninya di ruangan itu. Seperti tak terjadi apa-apa. Tak ada yang mengungkit kepergian Hani. Hanya beberapa kerabat dekat menunjukan wajah simpati padanya, karena harus bertindak sebagai passampo siri’. Pesta itu di atur sedemikian rupa agar terlihat normal. Namun, tiba-tiba saja segalanya menjadi berubah, kala sebuah sirene mendengung di halaman rumah. Seisi rumah berhambur keluar. Beberapa orang berseragam abu-abu muda menurukan mayat itu dari dalam ambulans, sedang sang sopir berbincang dengan Ayah lantas menyerahkan sebuah tas yang tak lain adalah milik Hani. Dari informasi, di ketahui bahwa Hani mengalami kecelakan mobil di kawasan Kabupaten Takalar.
            “Haniiiii ...,” teriak Hana kalap. Menyerbu tubuh Hani yang kini sudah kaku, “kenapa jadi seperti ini, Han? kenapaaa?” Beberapa kerabat mencoba mengangkat tubuhnya, mengingatkan agar mengucap istigfar. Sementara Ayahnya berdiri mematung memandangi mayat putri sulungnya itu. Tubuhnya gemetar. Matanya sayu menyiratkan kesedihan yang mendalam. Hari itu, pesta pernikahan yang seharusnya berlangsung bahagia seketika itu menjadi pesta yang di selimuti duka. Sementara Hana masih memeluk tubuh kakaknya, sang sopir ambulans mendekatinya, lalu menyerahkan secarik kertas untuknya. Sekuat tenaga Hana membaca tiap jengkal tulisan itu. Surat terkahir Hani yang di tulis untuknya.

Adikku, Hana.
Mungkin saat kau membaca surat ini, rasa marah itu belum terhapus dari hatimu. Saat ini saya sudah pergi jauh. Tak perlu kau mencariku. Hanya zinkan aku terus mengais maaf darimu, juga dari Ayah, meski mungkin tak ada lagi maaf yang tersisa untukku. Kepergianku mungkin menjadi siri [6] bagi kelurga, tapi bolehkah aku meminta kepadamu untuk kedua kalinya? Kau harus hidup bahagia bersama  Hamka. Berbahagialah dengan cinta kalian yang sempurna. Dengan begitu dosa siri yang kutanggung akan lambat laun terasa lebih ringan.
Kakakmu, Hani.

#####
            Setelah dimandikan lalu disalatkan, Hani lalu dikuburkan di pemakaman umum yang terletak tak jauh dari mesjid kampung. Menjelang sore beberapa kerabat masih berkumpul di rumah itu. Pihak mempelai lelaki meminta agar akad nikah tetap di langsungkan. Hana mengangguk pertanda mengiyakan.
            Sore itu, mentari masih bersinar terang dan langit yang berselimut awan menjadi saksi berlangsungnya akad nikah antara dua insan yang saling cinta. Hana tertunduk dalam diam. Beningan hangat itu masih saja mengguyur pipinya. Perasaannya campur aduk. Namun yang dia tahu, saat ini ada janji yang sedang dipikulnya. Janji untuk selalu hidup bahagia.

           
           



[1] Mappacci :  Upacara mensucikan diri pada malam menjelang hari “H” pada pernikahan suku Bugis, Sulawesi Selatan

[2] Passampo siri’ : Penutup malu

[3] Bosara : Tempat menyimpan kue-kue tradisional Bugis dan sebagainya.

[4] anak dara : Anak gadis

[5] baju bodo : Baju adat suku Bugis-Makassar
[6] Siri’ : Malu

Sabtu, 12 Desember 2015

PANGGILAN_SAYANG

Siang itu, bel istirahat baru saja menggema di sebuah sekolah sederhana di pinggir kota. Siswa-siswi berhamburan keluar.  Tampak sekelompok siswa  melangkah menuju arah perpustakaan, dan beberapa diantaranya kemudian berbelok arah menuju ruang guru. Sementara sebagian besar siswa menuju kantin yang berada di sebelah utara sekolah.  Tak terkecuali Anto Si kribo dan  Olleng Si Dekil yang hobi membully tiap orang yang dijumpai. Seperti biasa tujuan mereka bukan hanya ke kantin, tapi juga ke WC mushollah yang terletak tak jauh dari kantin . Sekedar ingin membasuh muka biar lebih kinclong, katanya.
“Nto… kenapa rambutmu makin subur saja?” Tanya Olleng sambil mengusap-usap rambut Anto yang semakin hari  semakin tumbuh lebat. Tampak sekali keakraban dua sejawat ini. Persahabatan yang sudah terjalin sejak duduk di bangku SD tak akan pernah lekang di telan waktu.
“Ndak tau mi ini, Lleng. Padahal setiap harija pake sampo sunsil sama sampo jing anti dendraf,  tapi kenapa itu di’?” jawab Anto dengan alis berkerut dan muka yang tampak kebingungan.
“Awwe!, kenapa bae pake jing anti dendraf? Tidak cocok memang itu.”  Olleng menepuk pundak sahabatnya itu sembari geleng-geleng.
“Apa pale yang cocok?”
“Itu he, yang iklannya Yagnes Monika. Mutau ji to?”
“Ooo… Yang mana itu?”
“Haddeh… Ampunnga saya”
            Didepan Musollah berdiri seorang wanita berjilbab yang tak lain adalah teman sekelas mereka. Dia Murni. Nama lengkapnya Murniati Tajudding. Gadis lugu nan santun dan sangat menjujung nilai-nilai agama.
            “Wiess… Assalamu’alaikum, Ustadzah,” Sahut Olleng menyapa.
            “Eh …. Wa’alaikumussalam,” Jawab Murni setengah terkaget.
            “Mauko apa disini, clingak-clinguk sendiri, Mamah dedeh?” Tanya Anto
            “Tidak ji, ada kegiatan di dalam.”
            “Oooo… pengajian?”  Sahut mereka kompak.
            “Iya, pengajiannya anak-anak Rohis,” jawab Murni santun seraya melepas ikat sepatunya, “ayomi masuk, banyak ji laki-laki juga di dalam.”
            “Hhaha.. Jangan mi deh, nanti  jadi ustads-ustads ka juga, tidak adami itu yang bisa dengar ceramah di mesjid kalau jadi ustads semua orang,” ucap Anto menjelaskan. Sementara Murni hanya tersenyum tipis.
            “Masuk duluanka, pale,”
            “Otreee … Ustadzah “

The END
            Ustadzah, Mamah Dedeh, dan panggilan sayang lainnya mungkin kerap kali menjadi panggilan yang disematkan pada wanita yang berhijab syar’i atau wanita yang jika berbicara selalu di kaitkan-kaitkan dengan agama. Entah apa maksud dibalik panggilan-panggilan itu. Entah mungkin ingin mengolok atau malah untuk memberi motivasi. Namun bagi saya panggilan-panggilan tersebut adalah sebuah panggilan sayang. Iya, panggilan sayang!. Bukankah panggilan-panggilan itu berarti Doa untuk kita. Laa Tagdhob Alias jangan marah, kata temanku.  Jika dipanggil ustadzah, Keep Calm saja!k, karena itu berarti di pandangan mereka kita ini orang berilmu. Bukankan ustadzah artinya pengajar alias guru? Dan guru ya, orang berilmu.
Jangan kecewa jika dipanggil Mamah Dedeh. Bukan maksud mereka menekankan bahwa kamu sudah tua seperti Mamah Dedeh. Bukan! Anggap saja itu doa dari mereka supaya kelak ilmu kita seperti Mamah Dedeh. Aamiin
Pernah juga suatu ketika, saya masih ingat waktu zaman film KCB alias Ketika Cinta Bertasbih lagi hangat-hangatnya diperbincangkan, salah satu teman kampus (sebut saja namanya  Maemunah) memanggil saya dengan julukan Ketika Cinta Bertasbih. Kurang lebih cara menyapanya seperti ini
“ Hey.. Assalamu’alaikum, Ketika Cinta Bertasbih”
 Rempong kan? Yeallah, saya yang mendengarnya saja sangat rempong, apalagi yang mengucapakan. Tapi jujur saja , saya senang dengan panggilan itu, sebab itu artinya 0,0020 % kemungkinan  saya mirip Okky Setiana Dewi, bintang utama dalam film itu. Hhahay… Aamiin kan saja deh :D
            Sekedar pesan saja untuk saudariku sesama perempuan muslim, jangan takut hijrah hanya karena takut Dianggap  sok suci atau dipanggil Ustadzah, Mamah Dedeh ataulah panggilan sayang lainya. Anggap saja sebagai doa untuk kita. Iya to…Iya to???



Kamis, 09 Juli 2015

Doa Sujud Tilawah, Sujud Sahwi Dan Sujud Syukur

  • SUJUD TILAWAH
Sujud tilawah yaitu sujud karena membaca atau mendengar ayat-ayat Al-Qur’an tertentu, yakni yang dinamakan ayat-ayat sajadah. Bacaan sujud tilawah
:سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ“
Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”
Artinya:”Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.”
  • SUJUD SAHWI
Sujud sahwi yaitu sujud yang dilakukan orang yang shalat, sebanyak dua kali untuk menutup kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat, baik kekurangan raka’at, kelebihan raka’at, atau karena ragu-ragu yang disebabkan karena lupa.
Bacaan sujud sahwi
:سبحان الذي لا ينام ولا يسهو”
Subhaa nalladzi laa yanaa mu wa laa yas hu”
Artinya:“Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”
  • SUJUD SYUKUR
Sujud syukur yaitu sujud yang dilakukan karena kita menerima kenikmatan atau mendengar berita yang menggembirakan. Bacaan sujud syukur
:سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّي حَقَّا حَقَّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا وَرِقًّا. اَللَّهُمَّ اِنَّ عَمَلِي ضَعِيْفٌ فَضَاعِفْ لِي. اَللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.”
Subhânakallâhumma Anta Rabbî haq-qan haqqâ, sajadtu laka yâ Rabbî ta-’abbudan wa riqqâ. Allâhumma inna ‘amalî dha’îfun fadha’i lî. Allâhumma qinî ‘adzâbaka yawma tub’atsu ‘ibâduka wa tub ‘alayya innaka Antat tawwâbur Rahîm.”
Artinya:”Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhaku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesunguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang.”

Sabtu, 23 Mei 2015

HADITS TENTANG PROSES KEJADIAN MANUSIA


عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ   ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ      أَوْ سَعِيْدٌ.    فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ  الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا                              
[رواه البخاري ومسلم]


Dari Abu Abdurrohman bin Ms’ud r.a. yang berkata: Rosulullah SAW telah bersabda, sedangkan beliau adalah orang berkata benar dan dibenarkan, “ Sesungguhnya salah seorang dari kamu, penciptaanya telah di himpun di  perut ibunya selama empat puluh hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘aaqoh selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula. Lalu, diutuslah malaikat kepadanya. Meniupkan ruh kepadanya, diperintahkan untuk menulis empat hal: menulis rezkinya, ajalnya, amalnya, dan apakah dia celaka atau bahagia. Demi Alloh yang tiada Ilah selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kamu kadang-kadang  beramal dengan amalan ahli surga sampai-sampai jarak antara dirinya dengannya tinggal satu hasta, namun ia telah didahului oleh kitab, maka ia melakukan amalan ahli neraka, lantas ia pun memasuki neraka. Sungguh, kadang-kadang salah seorang dari kamu beramal dengan amalan ahli neraka sampai samapi jarak antara dirinya dengannya itu tinggal satu hasta, namun ia telah didahului oleh kitab, maka ia melaksanakan amalan ahli surag, lantas ia pun masuk surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

BIOGRAFI SAHABAT

Abdullohbin Mas’ud r.a telah masuk Islam di Mekkah sejak lama, bahkan dikatakan orang keenam yang pertama-tama masuk Islam. Sebab keislaman adalah bahwa Nabi SAW pernah berlalu di hadapannya ketika ia menggembalakan kambing milik Uqbah bin Abi Mu’ith.

Beliau bertanya kepadanya, “Nak! Apakah kamu ada susu yang bisa kamu berikan utnuk kami minum ?”
“Ya, tetapi saya hanya orang yang mendapat titipan”,jawabnya
“Apakah bersamamu ada seekor anak kambing yang belum dewasa?”tanya beliau
“Ya”, jawabnya
Ia lantas membawanya kepada beliau. Nabi SAW Mengusap teteknya seraya berdoa. Tiba-tiba teteknya menjadi penuh berisi susu.  Beliau pun memerahnya ke dalam bejana yang dibawa oleh Abu Bakar. Beliau minum dan memberi minum Abu Bakar r.a. Kemudian beliau berujar kepada tetek tersebut, “ kembalilah seperti semula!” Maka, ia pun kembali kepada keadaan semula, tidak ada susu didalamnya. Melihat itu, Ibnu Mas’ud r.a pun masuk Islam.
Ibnu Mas’ud r.a adalah seorang sekertaris Nabi. Ia pernah mengatakan, “ Demi Alloh yang tiada Ilah selain Dia, tidak ada satu ayat pun Alloh yang turun , kecuali aku mengetahui di mana ia turun dan berkenaan dengan apa ia turun. Sekiranya aku mengetahui  ada seseorang yang lebih tahun tentang kitab Alloh daripada aku, sedangkan  tempat tinggalnya bisa ditempuh dengan kendaraan, niscaya aku akan menandatanginya.” Ia meriwayatkan 848 hadits dari Rosulullah SAW . Wafat pada tahun 33 H. Dalam usia enam puluh lebih beberapa tahun dikuburkan di Bagi’.

KANDUNGAN HADITS
1.      Bahan baku penciptaan manusia disimpan dalamrahim ibunya selama empat puluh hari.
2.      Sesudah itu, janin berubah menjadi segumpal darah kental selama empat puluh hari.
3.      Sesudah itu, janin berubah menjadi sekerat daging kecil selama empat puluh hari.
4.      Malaikat diutus untuk meniupkan ruh kepadanya.
5.      Malaikat tersebut diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu : tentang rezekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah ia kelak sengasara atau bahagia.
6.      Kadang-kadang seseorang telah melaksanakan amalan-amalan penduduk surga, namun menjelang kematianya ia kafir sehingga masuk neraka.
7.      Kadang-kadang seseorang telah melaksanakan amalan-amalan penduduk neraka, namun menjelang kematianya ia beriman sehingga masuk surga.

KESIMPULAN HADITS
1.      Kesengsaraan dan kebahagiaan manusia telah ditetapkan takdirnya sebelum kelahiran
2.      Tidak boleh manusia memastikan bahwa seseorang itu akan masuk surga atau neraka
3.      Amalan-amalan itu dinilai berdasarkan penutup-pentupnya
4.      Dianjurkan bersumpah utnuk menegaskan perkara yang diberitakan.


Selasa, 24 Maret 2015

GARA-GARA BUKU “GARA-GARA INDONESIA"


Bismillah...Assalamu’alaikum wr.wb ... selamat sore calon pengemban amanah negara, para pejuang masa depan bangsa, para kandidat-kandidat yang akan menjadikan bangsa kita maju tak terkalahkan. J
                Sore ini saya ingin sedikit berbagi tentang sebuah buku yang baru saja saya lahap. Bukunya keren ,sekeren yang baca. heee..? :P
Pokoknya kalo temen-temen jalan-jalan ke toko buku ato di manapun tempat yang jual buku, usahakan deh, cari buku yang satu ini. Tapi jangan cuma di cari yeh, beli juga.:) tapi kalo kantong belum mendukung, yahhh tak apalah, berselucur di perpus mini punya temen, bisa  dapat ilmu gratisan, yah Alhamdulillah.
Kayak saya ini hampir 80% buku yang pernah saya baca belum satu pun yang bisa jadi milik pribadi, haha biasalah mahasiswa dengan kantong pas-pasan, J selain karena sebenarnya hobi baca, yang bisa di bilang sangat di paksakan *hahhay... soalnya kata orang mahasiswa mana, bisa jadi luar biasa kalo tidak suka baca, jadinya bela-belai dah tuh pinjem sana sini sama teman,mulai dari novel sampe novel lagi sudah saya lahap. Paling malas kalo di suruh baca buku sosiologi, behhhh paling tidak suuuka *Laaaah padahal kan saya jurusannya sosiologi? ah ya sudahlah, yang penting namanya baca buku. Mau cuma novel kek, terserah saya dong J
Tapi buku kali yang yang saya rekomedasikan buat temen-temen bukan novel, tapi buku Pelajaran. *Ssueer beneran buku pelajaran kokJ, judulnya “GARA-GARA INDONESIA”  karangan Bapak Agung Pribadi.  Buku ini memperkenalkan saya dengan kata HISTORIVASI alias Histori dalam Motivasi, kereeeeen BeGeTe deh, pokoknya nih buku. Kita belajar bisa sejarah tanpa perlu sress  sana sini, karena di sajikan secara ringan dan menarik.
Sepakat dengan  kalimat Asma Nadia yang tertulis di bagian cover buku ini
“Sejarah harusnya diajarkan seperti buku ini, bukan hafalan tahun , nama, atau urutan peristiwa tapi punya muatan motivasi yang istimewa “

                Cocok untuk kamu pemuda-pemudi indonesia yang masih memiliki darah juang yang tinggi dan membara tapi malas membaca buku sejarah, macam saya..hahah J Yah itu lah....
Bapak Agung pribadi, walaupun namanya pribadi tapi sepertinya bapak satu ini tidak mementikan pribadinya sendiri tapi juga mementikan nasib bangsa dengan cara membangkitkan semangat pemuda-pemudi indonesia untuk cinta Tanah Air. Agung mengungkap fakta mengejutkan tentang Indonesia yang sebenanya punya andil besar dalam perubahan dunia. Tidak percaya? Makanya jangan Cuma jeleknya saja yang di pelajari dari negeri kita, pelajari juga potensi besar yang di miliki. Teranyata negara kita negara luar biasa !!!
                Gara-gara Indonesia, Amerika kalah perang di Vietnam
                Gara-gara Indonesia, Napoleon kalahperang di Eropa
Gara-gara Indonesia kolonalis kehilangan puluhan negara jajahan.
Kalau tidak ada Indonesia, mungkin Amerika tidak di temukan indonesia
Kalau bukan karena Indonesia, mungkin malaria lebih mematikan
Kalau bukan karena Indonesia, mungkin dunia tidak sedamai sekarang
                Cuma di Indonesian Kubilah Khan di pecundangi dan diperdaya
                Cuma Indonesia  yang mengalahkan Sekutu setelah Perang Dunia II
Cuma Indonesia yang bisa membuat tandingan PBB.
Dan
GARA-GARA BUKU “GARA-GARA INDONESIA” Saya pemudi Indonesia.
Semakin cinta Indonesia
GARA-GARA BUKU “GARA-GARA INDONESIA” Saya pemudi Indonesia.
Saya ingin tetap menulis, meski Cuma blogger kambuhan yang penting tetap menulis.  InsyaAllah.
Terima kasih untuk kak Nia kamida yang seperti biasa mengizinkan saya melahap buku keren nya .
So sampe disini dulu, Thanks for Reading ^^ ,Bye Bye
Eh...jangan lupa cari bukunya yah... J

Makassar 20 Maret 2015
Nursuci Ramadhani

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes