Kamis, 12 Desember 2013

INTERAKSI SOSIAL





1.      PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL.

Setiap orang bergaul dengan orang lain hari demi hari ,kita berbicara dengan orang lain .bersalaman atau bahkan bermusuhan ,semua tindakan itu berciri respiokal ( timbal balik) ,Artinya ,melibatkan dua belah pihak .Tindakan seperti ini dinamakan Interaksi sosial .Interaksi haksi didfenisikan sebagai hubungan –hubungan timbale balik antara individu dengan individu,indvide dangan kelompok, serta kelompok dengan kelompok

2.      FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI SOCIAL

Menurut soerjono soekanto terdapat empat factor yang menjadi dasar proses interaksi sosial
v  Imitasi
Imitasi adalah tindakan social meniru sikap,tindakan ,tingkah laku atau penampilan fisik seorang secara berlebihan.
v  Sugesti
Sugesti Adalah pemberian pengaruh aatau pandang dari satu pihak kepada pihak lain.Akibatnya pihak yang dipengaruhi akan bergerak mengikuti pengaruh/pandangan itu dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tampa berpikir panjang.
v  Identifikasi
Identifikasi adalah kcendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
Identifikasi merupakan bentuk lanjut dari proses imitasi dan proses sugesti yang pengaruhnya telah amat kuat.
v  Simpati
Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain, Rasa tertarik didasari atau didorong oleh keinginan–keinginan untuk memahami pihak lain untuk memahami perasaanya ataupun kerja sama dengannya.
3.      SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL
a.       Kontak
Dalam sosiologi ,kata Kontak tidak hanya berarti saling menyentuh secara fisik belaka. kontak dapat saja terjadi tanpa saling menyentuh, Misalnya tim pendaki gunung sebuah SMA melakukan kontak ke terdekat dan kemarkasnaya di Jakarta.
Kontak hanya munkin berlangsung apabila kedua belah pihak sadar akan  kedudukan atau keadaan masing-masing.Artinya Kontak memerlukan kerja sama kedua belah pihak.
Wujud Kontak Sosial Dilihat dari wujudnya ,kontak sosial di bedakan menjadi berikut :
a)      Kontak Antar individu
Contoh : Kontak antara anak dan orang tuanya ,Kontak antara guru dan siswanya
b)      Kontak antar kelompok
Contoh : Kontak antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis ,kontak antara dua keseblasan di lapangan untuk memperebutkan kejuaraan tertentu
c)      Kontak antara individu dan suatu kelompok
Contoh : Kontak antara seorang calon anggota dan para anggota organisasi yang akan di masukinya,Kontak antara pambicara dan peserta dalam sebuah seminar.
Dilihat dari langsung atau tidaknya kontak itu terjadi ,Kontak sosial Dibedakan menjadi :
a)      Kontak Primer Yaitu Hubungan timbal balik yang  Terjadi secara langsung .Kontak seperti itu di sebut pula kontak langsung.
b)      Kontak sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak kegita sebagai media untuk melakukan hubungan timbal balik. Contoh
·         Yanto meminta tolong kepada joko Untuk mengajak Erna bergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja( KIR) yang di pimpinnya.
·         Seorang pemain sepak bola terkenal meminta asisten pribadinya untuk menyampaikan pesan-pesan kepada para penggemarnya dalam suatu acara jumpa penggemarnya.
b.      Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampain pesan (ide gagasan dari suatu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.
Komponen Komunikasi Agar Komunikasi bisa berlangsung dengan baik setidaknya dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut :
1)      Pengirim atau komunikator adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2)      Penerima atau komunikasi (Receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain .
3)      Pesan (Message ) adalah isi atau maksud yang akan di sampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
4)      Umpan balaik(Feedback) adalah tanggapan dari penerima pesan atau isi pesan yang dismapaikan.



4.      BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

1.      Proses Asosiatif (Association Processes)
a.      Kerja Sama
      Kerja sama adalah suatu usaha bersama  antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Bentuk-bentuk Kerja sama diantaranya :
·         Kerja sama spontan yaitu kerja sama yang terjadi secara serta merta
·         Kerja sama Langsung yaitu kerjasama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau penguasa terhadap rakyatnya.
·         Kerjasama Kontrak yaitu kerjasama atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu yang di sepakati bersama.
·         Kerja sama tradisional yaitu kerja sama sebagai atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.
b.      Akomodasi
      Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi sosial dalm kaitanya dengan n orma dan nilai yang ada dalam masyrakat .Akomodasi seringkali terjadi dalam situsi konflik sosial, akomodasi adalah salah satu cara untuk menyelesaikan pertentangan entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik atau bisa dengan cara paksaan atau tekanan.

Bentuk-bentuk Akomodasi
Ø  Koersi
            Koersi adalah suatu bentuk akomodasi  yang terjadi melalui pemaksaan kehendak tertentu terhadap pihak lain yang lebih lemah.Berarti alam koersi terjadi penguasaan (Dominasi ) suatu kelompok atas kelompok lain. Contoh :
Ø  Kompromi
            Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyesalan Contoh :  Perjanjian Gencatan senjata antar dua negara.
Ø  Arbitrasi
            Arbitrasi adalah suatu bentuk akomodasi apababila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri untuk itu di undang pihak ketiga ynag tidak memihak (nertal) untuk mengusahakan penyelesaian pertentangan tersebut Contoh : Peneyelesaian pertentangn antara karyawan dan pengusaha dengan serikat buruh serta Depertemen Tenaga Kerja sebagai pihak ketiga .
Ø  Mediasi
            Mediasi adalah suatu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi Namun,Pihak yang ketiga bertindak sabagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan –keputusan penyelesaian perselisisihan antara kedua belah pihak.Contoh  Mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan faksi-faksi yang berselisih di kamboja,RI hanya menjadi fasilitator ,sedangkan keputusan mau berdamai atau tergantung Niat baik masing masing faksi yang bertikai.                      
Ø  Toleransi
Toleransi adalah bentuk akomodasi tampa persetujuan yang resmi kaang-kadang toleransi tejadi secara tidak sadar dan tampa di rencanakan terlebih dahulu , Biasanya toleransi terjadi karena adanya keinginan keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.
Ø  Stalemate
Stalemate adalah bentuk akomodasi ketika kelompok yang terlibat Pertentangan mempunyai kekuatan seimbang .Lalu keduanya sadar bahwa tidak mungkin lagi maju atau mundur ,sehingga pertentangan atau ketegangan akan berhenti dengan sendirnya.Contoh : Persingan antara Blok barat dan Blok timur eropa berhenti sendirinya tampa ada pihak yang kalah atau menang
Ø  Ajudikasi
Ajudikasi adalah penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum. Contoh  Persengketaan tanah warisan diselesaikan di pengadilan.
c.       Asimilasi
Asimilasi merupakan proses  sosial pada tahap lanjut Artinya asimilasi terjad setelah melalui tahap kerjasama dan akomodasi.Ia di tandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,sikap dan proses –proses mental dengan memerhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.Apabila dua kelompok manusia mengadakan asmilasi ,batas-batas antara kelompok-kelmpok tadi akan  hilang dan keduanya lebur menjadi satu kelompok.
Syarat Asimilasi
1)      Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebdayaan berbeda
2)      Tejadi pergaulan antar individu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
3)      Kebudayaan masing-masing kelompok tersebu saling berubah da menyesuaikan diri.
Faktor Pendorong Asimilasi
1)      Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan.
2)      Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
3)      Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang di bawanya.
4)      Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa  dalam masyarakat.
5)      Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.
6)      Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya.
7)      Mempunyai musuh yang sam dan meyakini kekuatan-kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.

Faktor penghalang asimilasi
1)      Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas) .
2)      Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi.
3)      Prasanka negative terhadap pengaruh kebudayaan baru.
4)      Perbedaan cirri-ciri fisik , seperti tinggi badan ,warna kulit atau rambut
5)      Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
6)      Golongan minoritas mengalami gangguan oleh kelompok penguasa.

d.      Akulturasi
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengelolaham unsur-unsur kebudayaan asing menjadi begian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghlangkan kepribadian kebudayaan asli.Akulturasi merupakan hasil perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama.Contoh :
v  Kebudayaan Hindu diindonesia bertemu dengan kebudayaan Islam menghaslkan kebudayaan islam yang becorak Hindu.
v  Musil Melayu bertemu dengan music spanyol menghasilkan music keroncong.
2.      Proses Disosiatif ( Opposition Processes) 
Poses disosiatif disebut pila proses oposisi ,Oposisi diartikan cara ynag bertentangan dengan seseorang ataupun kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.proses Disosiatif dibedakan menjadi:

a.      Persaingan
Persaingan merupakan suatu proses social ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Fungsi Persaingan
1)      Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi ,padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak
2)      Menyelurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyrakat  ,terutama kepentingan dan nilai yang menimbulkan konflik.
3)      Menyeleksi individu yang pantas memperleh kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampunaya.
b.      Kontraversi
Kontraversi merupakan proses social yang di tandai oleh ketidakpastian,keraguan, penyangkalan yang tidak di ungakapkan secara terbuka.Kontrasversi adalh sikap menentang secara tersembunyi  agar tidak sampai menjadi perselishan secra terbuka.
c.       Pertikaian
Pertikaian merupakan protes social bentuk lanjut dari kontavers ,Artinya, dalam pertikaian perselisihan sudah bersifat terbuka.
d.      Konflik
Pengertian Konflik paling sederhana adalah salingmemukul,Namun Konflik tidak hanya berwujud pertentangan fisik semata.Dalam defnisi luas konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua pihak atau lebih ,dimana pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Faktor Penyebab Konflik
1)      Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
2)      Perbedaan latar belakan kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula.
3)      Perbedaan kepentingan antar individu dan kelompok ,dintaranya menyangkut bidang ekonomi.politik dan sosial.
4)      Perubahan –perubahan nilai yang cepat mendadak alam masyarakat.
Macam-macam Konflik
1)      Konflik antara atau dalam peranan sosial ,Misalnya antara peran dalam keluarga atau profesi
2)      Konflik antara kelompok –kelompok sosial.
3)      Konflik antara kelompok terorganisasi dengan kelompok yang tidak terorgansasi.
4)      Konflik antara satuan nasional.
5)      Konflik antara negara atau antara negara dengan organisasi internasional.
Akibat Konflik
1)      Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2)      Keretakan hubunhan antara anggota kelompok Misalnya akibat konflik antarsuku.
3)      Perubahan kepribadian pada individu ,misalnya adanya rasa benci dan  saling curigai akibat perang.
4)      kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
5)      Dominas bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Sumber :
Mu’in Idianto,Sosiologi untuk SMA kelas x,Jakarta : Penerbit Erlagga,2004
 Soerjono Soekanto,Sosiologi suatu pengantar,2010 :Rajawali Pers,Jakarta
Wulansari Dewi,Sosiologi Konsep dan teori,         :Radika Aditama.








Minggu, 06 Oktober 2013

“Nilai dan Norma ,Etika yang berlaku dalam keluarga ”


Tugas individu

MAKALAH
MORALITAS DAN INTEGRITAS KEGURUAN
“Nilai dan Norma ,Etika yang berlaku dalam keluarga ”




DISUSUN OLEH
NURSUCI RAMADHANI
1167040034

PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSSAR
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “NILAI DAN NORMA ,ETIKA YANG BERLAKU DALAM KELUARGA ”
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliahMoralitas dan integritas keguruan ,Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Makassar,13 Maret  2013


Nursuci Ramadhani





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB 1 : PENDAHULUAN..............................................................................
            LATAR BELAKANG .........................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
1.      NILAI ,NORMA ,ETIKA DAN MORAL...........................................
a.      NILAI..........................................................................................
b.      NORMA .....................................................................................
c.       ETIKA......................................................................................... 
d.      MORAL......................................................................................
2.      NILAI ,NORMA ,ETIKA DAN MORAL DALAM KELURGA.....
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang
Seorang bayi lahir kedunia ini sebagai organisme kecil yang penuh dengan segala macam kebutuhan fisik, seorang anak sangat bergantung pada bantuan orang tua dan saudara-saudara dekat di lingkungan keluarganya perlindungan dan, sejak dilahir bayi mengalami proses pembelajaran mulai dari cara berbicara, cara makan dan sebagainya, setelah mencapai usia tertentu individu mulai dapat berinteraksi dan mempelajari kehidupan kelompok dari orang tuanya, saudara-saudaranya bahkan dari anggota lain dalam satu rumah , George Herbert Mead menyebutkan proses meniru pada usia awala ini di kenal dengan Istilah  Preparotory stage ,Orang orang di lingkungan Keluarga si anak juga mengajarinya tentang perbuatan atau prilaku yang boleh di lakukan yang tidak boleh, Dalam keluarga ,Orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anak agar anak tersebut memperolah dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik bagi si anak, 
Namun di lain sisi  Lembaga keluarga ternyata tidak selalu menjadi tempat yang baik bagi perkembangan anak. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Januari-Agustus 2012 mencatat terdapat 3.332 kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia. Ironisnya dari data tersebut, keluarga menjadi tempat terbanyak terjadinya kekerasan terhadap anak, yakni sebanyak 496 kasus, menyusul dalam bidang pendidikan, yakni mencapai 470 kasus. Lalu pada urutan ketiga kasus kekerasan terhadap anak dibidang agama yakni 195 kasus.
melihat kondisi Miris tersebut perlu adanya penekanan dalam menanamkan nilai norama dan etika dalam suatu keluarga sehingga generasi yang di hasilkan oleh keluarga tersebut meripakan generasi yang baik

BAB II
PEMBAHASAN

1.      NILAI ,NORMA ,ETIKA DAN MORAL

a.      Nilai
            Dalam sosiologi Nilai mengandung pengertian yang lebih luas ,Berbicara tentang nilai (Value) Berarti kita mempertanyakan mengapa dan bagaiman suatu kondisi tejadi Nilai merupakan kumpulan sikap atau anggapan terhdap suatu hal mengenai baik buruk, benar salah, patut-tidak patut maupun penting –tidak penting.dalam pengertian lain di nyatakan bahwa Nilai merupakan  sesuatau yang member makna hidup yang di di junjung tinggi , yang mewarnai tindakan atau prilaku seseorang ,
            Prof Dr.Notonegoro membagi nilai menjadi tiga :
a.       Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsure fisik manusi , Misalnya Makanan ,minuman ,dll nilai material relative lebih mudah di ukur dengan alat ukur luas ,(M²)Ukur isi (Liter)Ukur panjang(meter)dan sebagainya.
b.      Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktifitas  ,misalnya buku dan alat tulis bagi mahsiswa,
c.       Nilai kerohanian, : segala sesuatau yang berguna bagi batin manusia anatara lain sebagai berikut:
·         Nilai kebenaran yang bersumber pada unsure akal manusia
·         Nilai keindahan yang bersumber pada unsure yang indah manusia
·         Nilai kebaikan ata
·         nilai moral yang bersumber dari unsur kodrat manusia seperti kehendak (karsa) dan kemauan (etika)
·         Nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak nilai ini bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia.

b.      Norma
            Dalam kehidupan berasyarakat selau terdapat aturan atau norma baik berupa suatu keharusan ,anjuran ataupun larangan.kaidah atau norma dlam masyarakat ini merupakan aplikasi ataupun perwujudan dari nilai-nilai yang di anut oleh masyarakat tersebut,
            Nilai dan norama berkaitan walaupun demikian keduanya dapat di bedakan, untuk melihat kejelasan hubungan antara nilai dengan norma, dapatl di nyatakan bahwa norma pada dasrnya adalah juga nilai tapi di sertai dengan sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya, Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi yang di maksudkan untuk mendorong bahkan menekan orang perorangan , kelompok atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial,
c.       Etika
            Etika (etimologik) berasal dari kata yunani Ethos yang berarti watak kesusiaan atau adat , identik dengan perktaan moral moral yang berasal dari kata latin Mos yang berarti adat istiadat atau cara hidup
Etika dan moral sama artinya sama arti nya ,tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan.
            Etika adalah kumpulan azas-azas/nilai-nilai dan kode etik dalam aktivitas/profesi tertentu . Etika adalah cabang ilmu tentang perbedaan ting-kah laku yang baik dan buruk dalam kehidupan manusia Algermon D Black (1993)  berpendapat bahwa Etika adalah cara manusia memperlakukan sesama dan menjalani hidup dan kehidupan dengan baik, sesuai aturan yang berlaku di masyarakat ,
d.      Moral
            Dari segi etimologis perkataan moral berasal dari bahasa latin , yaitu Mores Barasal dari kata mos ,Mores Berarti : adat istiadat ,kelakuan , tabiat, watak akhlak.Dalam perkembanganay kemudian , mores  di artikan sebagai kebiasaan dalam bertinkah laku yang baik, yang susila,oleh karena itu moral dapat di artikan sebagai ajaran kesusilaan , moralitas berarti hal mengenai kesusialaan ,  Dewey mengatakan bahwa moral sebagai hal-hal yang berhubungan dengan nilai nilai-nilai susila ,sedangkan Baron dkk (1980) mengatakan bahwa moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau benar,
2.      NORMA ,NILAI, ETIKA DAN MORAL DALAM KELUARGA
            Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
          Setiap keluarga pada umumnya mendambakan adanya kesejahteraan dalam rumah tangganya ,setiap pasanagn suami-istri mendambakan adanya keharmonisan dalam kehidupan kehidupan keluarganya, sehingga dalam sebuah keluarga di terapkan nilai, norma etika dan moral yang di berlakukan dalam suatu keluarga untuk mencapai keluarga yang sejahtera,  oleh karena itu peran keluarga dalam membentuk keperibadian anak sangat berpengaruh besar,
            di dalam semua masyrakat yang pernah di kenal ,hampir semua orang hidup terikat dalam kewajiban dan hak keluarga yang di sebut  hubungan peran , karya etika dan moral yang tertua ,menerankan  bahwa masyarakat kehilangan kekuatan jika anggotanya   gagaldalam melaksanakan tanggung jawab keluaraganaya.
            Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh adanya hubungan perkawinan atau darah , kelurga yang terdiri dari ayah –ibu dan anak , ayah dan anak anak aau ibu dan anak yang sering di sebut keluarga inti,
            Pada kehidupan keluarga inti terdapat berbagai macam norma ,aturan ynag terkandung di dalanmya,,Nilai nilai itu seperti keagamaan , Sopan santun (Tata krama) Kejujuran dan lainya.meskipun kadang kala penerapan nilai itu mengalami kesulitan atau hambatan,akan tetapi ilai-nilai itu kiranya sangat mendukung suatu keluarga dalam memprsiapakan dan mewujudkan sumber daya yang berkualitas.
            Dalam keluarga saya ,penerapan nilai dan norma serta etika dan moral ,  Tak terlepas dari penerapan
·         Kegamaan :
            Menurut suyono agama adalah sikap masyarakat atau kelompok manusia terhadap kekuatan dan kekuasaan mutlak yang di nggap atau di yakini sebagai suatu yang menentukan atau berperan menentukan kepentingan nasib kelompok manusia itu sendirin, yang kemudian menjadi suatu sistem untuk mengatur hubungan antara manusia dengan tuhanya .duania gaib, dan anatara sesama manusia sera lingkunganya,
             pada kehidupan kelurga , orang tua pada umumnya mrngharapakan supaya anakanya tumbuh berkembang menjadi anak ynag baik, soleh dan solehah anak di harapkan tidak terjerumus pada perbutan –perbuatan yang yang nista,
dalm sebuah penelitian sebagian besar responding menyatakan bahawa sebaikanya pendidikan agam mulai di tanamkan sejak masih anak-anak , hal ini juga di nyatakan oleh beberpa informan seperti priyatno dan suparjan , mereka menggap sebaiknya penenaman nilai agama terhadap anak-anaknya pada saat masih anak-anak.
            dalam kelurga saya agama adalah hal ynag sanagta di junjug tinggi adanya, penerapan agama sangat kental dalam kelurga sya, seperti contoh kewajiban menunaikan shalat sudah menjadi norma dalam keluraga saya, juka salah stu anggota keluraga saya lalai dalam melakasanakn maka akan mendapatkan saknsi baik berupa teguran dari orang tua ,
·         Tata krama
            Tata krama ataupun sering di sebut sospan santun merupakan aturan yang berlaku dalam kehidupan atau pergaulan dalam masyarakat , yang sudah berlaku secara turun temurun, dalam kelurga saay cara menenmakan anggota kelurga sejak usia dini yaitu mash balita karena usia itu  anak akan mudah diatur , diarahkan pada hal-haln yanng bersifat kebaikan, selain itu di maksudkan pula supaya anak terbiasa punya tata krama dalam bergaul, sehinng kalau dudah dewasa sudah mampu untuk menghorti yang lehih tua.oleh kerena itu kelurga masih sangat mempertahankan  pada norma yang berlaku yang mengutamakan tata krama.,
Setiap orang tua harus senantiasa belajar tentang ilmu mendidik anak karena tidak ada Sekolah khusus untuk menjadi orang tua. 








                                                     DAFTAR PUSTAK               
Rohaman taufiq,dkk, 2003,Sosiologi sustu kajian ,kehidupan masyrakata Jakarta :               Ghalia indonesia
Kasmawati andi ,20011, Dasar dan konsep pendidikan moral , Makassar : Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Fakultas Ilmu sosial , UNM
Zubair charris ahmad ,1990, Kuliah Etika, Jakarta : Rajawali Pers
Soekanto soerjono ,2004, Sosiologi Kularga , Jakarta : Rineka cipta.
Sujarno,dkk, 1999, Pemberdayaan Nilai budaya dalam ranka mewujudkan sejahteraan di daerah istimewa yogyakarata, Yogyakarta : Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan         
http://www.dakwatuna.com/2013/05/08/32891/penanaman-nilai-akhlak-dan-moral-pada-anak/#axzz2giktX4Xv

Senin, 11 Maret 2013

Semangat Jilbabku

bukan karena kenakan hijab lantar kau jadi beriman | namun engkau beriman karenanya kenakan hijab
bukan engkau baik karena kenakan hijab | namun engkau kenakan hijab karenanya belajar perbaiki diri
bukan karena diganggu lantas engkau kenakan hijab | namun karena engkau kenakan hijab karenanya tiada gangguan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes