Assalamu’alaikum...
eh..baca Basmalah dulu kali ye, BismillahiRrohmani Rrohim. Selamat sore. Senang
sekali, akhirnya jari-jari ini bisa ngetik lagi, walaupun sebenarnya, Cuma mau
curhat doang ... Hehehe Curhat terus kayaknya, fhuuu *Dassssaaaar...
Ok
fix, kita mulai bercerita. Jangan ngantuk yah? Kalo bisa sediakan kopi, plus
cemilan penghilang rasa ngantuk..kalo tidk mempan Tidur saja lah,Kasihan Kalo bela-belain
baca curhatan saya ini, Tapi sebenarnya lebih kasian kalo tidak sempat baca jg dijamin boriiiing... *Heggg???
OK
lah kita mulai saja, dari pada penasaran. Kan kasihaaan... tapi sebelumnya ada
yang tau tidak saya mau cerita apa? Hayyyooo apa coba? Jangan berfikir
macam-macam yah? Banyak loh, orang yang paling sering berpikiran aneh terhadap saya :( disangka lebay lah, alay lah. Dll Tapi memang sebenarnya memang iya sih... :( . Tapi
bukan itu yang menjadi tema curhatan saya kali ini. Ada Curhatan lain yang
lebih seruuuu..dan lebih garing lagi. Lanjut baca saja kalo tidak percaya.
Ok..Kita
langsung pada curhatannya yah..capek ngetik padahal baru pembukaan doang. Maklum memang sudah kebiasaan buruk
saya. Sangat bertele-tele. Dari yang mau nulis itu, eh..malah nulis ini, tapi
sebenarnya mau nulis ini tapi malah ngetik itu. Tapi walaupun tulisannya ini
itu, tetap saja isinya bakal Curhatan dong seperti yang saya tulis dibawah ini.
Ah mulai
sajalah....beneran sudah capek...
Pagi-pagi
sekali saya sudah siap didepan cermin. Rapih dengan Baju Putih, Rok Hitam, dan
kerudung hitam. Khas mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL. Memang benar, saat
ini saya sedang melaksanakan PPL di salah satu sekolah yang ada di kota ini. Jujur awalnya saya merasa ada ketidak sanggupan hinggap di diri
saya. Takut ini, khwatir itu, dll. Mungkin karena kami akan bertemu kurikulum
2013 yang sama sekali tidak kami mengerti. T_T hiks..hisk...
Ternyata
Saya dapat giliran pertama untuk mengajar. Materi peneliatian sosial. Materi
yang paling saya hindari, Sebenarnya. Tapi tak apalah segala keperluan sudah dipersiapkan
sebelumnya, Silabus? Sudah. RPP? Beres. PPT? Kelar? Materi? Fix...
Dan Benar
saja kata sahabatku, “Semua tidak sesulit yang difikirkan” Alhamdulillah semua berjalan lancar, sesuai
yang diharapkan. pelajaran hari ini. SUKSES !!! *Mungkin...:(
Waktu
istirahat pun tiba, waktunya isi perut .. tapi rencana tetap rencana, bisa saja
batal karena berbagai faktor.. salah satunya karena kejadian itu..kejadian yang
membuat saya sadar bahwa PENDIDIKAN
DI INDONESIA SEDANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA.. Rasanya ingin menangis
melihat generasi penerus bangsa saling lampar batu, kursi, dll, hanya karena
persoalan sepele. Orang tua mereka di sekolah (GURU ) tak luput dari
amukan mereka. Bahkan saat Asma Allah yang agung dibacakan, keadaan
berubah. Sama saja. Kasihan... kejadian itu sebenarnya biasa saya dapatkan juga
dikampus. tapi jujur saja, kejadian demi kejadian belum membuka hati saya. Saya
beranggapan masa seperti itu wajar saja saat duduk dibangku kuliah. Wajar?? Ah entahlah..
Tapi hal ini lain. Terjadi di bangku SMA. Masa yang sebenarnya menurut saya
masa yang yang sangat muda. Masih kecil. masa yang seharusnya belum mengenal
istilah tawuran... :(
Apa
sebabnya? Mungkinkah karena faktor didikan dalam keluarga dan sekolah yang
salah? Ato memang karena tawuran lagi ngetrend? ato mungkin mungkin pengetahuan
agama yang kurang? Mungkin juga sudah menjadi ciri khas pendidikan di kota ini?
Mungkin juga karena faktor lain? Entahlah...
yang saya tau Akhlak generasi kita sudah tergerus zaman. Tenggalam hingga dasar
yang tak terjangkau lagi...
Mungkin
inilah yang ingin Allah tinjukkan kepada saya. Hingga Allah menakdirkan saya
untuk melakukan PPL disekolah ini. Mungkin Allah ingin agar saya tidak lagi
berkutat di teori saja, Allah ingin saya punya aksi, setidaknya sedikit mengobati
PENDIDIKAN kita
yang sedang “SAKIT PARAH”
yang mungkin penyakitnya sudah stadium akhir. tapi apa yang harus saya lakukan
Robb? Apaaaaa???sekali lagi
.Entahlahhh.... :(
Sejenak
saya berpikir inilah pentingnya eksistensi ROHIS di sebuah sekolah. ROHIS
menjadi wadah penguat akhlak, ROHIS adalah jalan meluruskan pikiran generasi
muda yang kata orang masih labil, tidak punya pedoman, mencari jati diri ato
apalah istilahnya. Namun saat sudah ROHIS berani bankit eh...malah dikira
Teroris. Ah indonesia..indonesia...:(
Ah sudahlah
sampe disini dulu curahan hati saya. Mungkin ada dari teman-teman pembaca yang
berkenang memberikan solusi lain ato punya pandangan lain,..mohon
bantuanya..terima kasih.Wassalm..
Nursuci Ramadhani
Makassar, 2 Maret 2015
0 komentar:
Posting Komentar